“Swing voter 13,9 persen cukup besar karena masyarakat belum banyak menentukan karena kampanye masih kampanye. Waktu penentuan swing voter adalah saat masa tenang dan masa pencoblosan. Jika terjadi pragmatisme maka akan terjadi pergeseran swing voter pada calon tertentu,”kata Eko Bambang.
Bambang menambahkan, jarang swing voter berpindah 100 persen ke salah satu pasangan Calon. Biasanya tersebar ke seluruh calon.
“Memang bisa terjadi pergeseran suara tapi tidak akan 100 persen. Pasti terbagi karena kandidat bekerja dan sisa suara terdistribusi ke tiga paslon. Kecuali ada kejadian luar biasa yang terjadi pergeseran. Jarang swing voter 100 persen,” ujar Eko Bambang.
Survei, kata Eko, digelar untuk memahami dinamika sosial dan politik Kabupaten Tasikmalaya menjelang pemungutan suara.
“Survei dilakukan sebanyak 800 responden diambil secara acak metode multystage random sampling,” ujar Eko Bambang.
Adapun hasil survei yang dilakukan, yakni pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya Nomor urut 3, Ade Sugianto – Iip Miftahul Paoz mengantongi Elektabilitas paling tinggi dengan angka 49,5 persen.
Sedangkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 2, Cecep Nurul Yakin – Asep Sopari Al-Ayubi mengantongi elektabilitas 28,1 persen. Sedangkan pasangan calon nomor urut 1, Iwan Saputra-Dede Muksit Aly mengantongi elektabilitas 8,5 persen.
“Margin eror dalam survei ini, 3,5 persen pada sampling kepercayaan 95 persen,” tambah Eko. (***)