Warga Desa Banjarsari Geruduk Kantor Desa
Kab,Tasikmalaya TintamerahNews.com — Puluhan warga desa Banjarsari kecamatan Sukaresik menggelar aksi unjuk rasa ke pihak pemerintah desa Banjarsari yang bertempat di GOR desa Banjarsari pada hari Kamis (21/12/2023).
Hal tersebut diduga dipicu adanya ketidakpuasan warga atas pengelolaan dana desa terkait untuk program ketahanan pangan, serta adanya dugaan intimidasi yang dilakukan oleh beberapa oknum yang mengaku karang taruna kepada warga.
Menurut salah satu peserta Aksi yaitu Ee Sulaeman warga Kp. Tanjungsirna RT 01/06 Desa Banjarsari mengatakan, untuk aksi hari ini diikuti terdiri dari 2 Kepunduhan, diantaranya kepunduhan Cinusa dan Muhara dan dari 4 Kampung yaitu kampung Tanjungsirna, Muhara, Sukasari, dan Cinusa, disini kami hanya ingin mengkonfirmasi tentang penyaluran dana desa, katanya.
Diduga Adanya Intimidasi dan Tuntut Transparansi Dana Desa
“Karena warga itu ingin lebih jelas bagaimana terkait dana desa di desa Banjarsari, baik terkait sistem dan mekanismenya, dan disaat warga akan berorasi, padahal sudah dikonfirmasi dari sebelumnya, akan tetapi sangat disayangkan kepala desa tidak ada, padahal kami sudah menunggu dari sebelum dzuhur sampai sekarang jam 13.00 WIB tetap tidak ada,” jelasnya.
Ee Sulaeman juga mengungkapkan, saya selaku perwakilan masyarakat tentunya merasa kecewa dengan ketidakhadiran kepala desa, dimana kami akan menyampaikan aspirasi selaku warga, intinya tidak didengar, selain hal itu juga tadi terkait adanya dugaan intimidasi yang dilakukan atas kejadian keramba ikan di irigasi padahal warga tersebut tidak tahu apa-apa, dan hal tersebut tentunya nanti akan kami tanyakan kembali ketika kepala desa ada, ungkapnya.Terkait hal Dana Desa juga kami akan menanyakan, dimana dari dana desa tersebut ada anggaran sebesar 20% atau berapa persen untuk program ketahanan pangan, dan kami selaku warga untuk program tersebut tidak tahu untuk apa saja, karena yang ada dalam program tersebut hanya sebagian masyarakat saja, jadi intinya kami selaku warga tidak tahu program ketahanan pangan itu, baik tahun 2022 ataupun tahun 2023, dan kami kesini juga akan menanyakan hal itu, tidak ada niat jelek atau apapun, kami hanya ingin kejelasan saja” tuturnya.
Dengan adanya aksi ini, Lanjut Ee Sulaeman menambahkan, selain kami bersyukur tentunya kami merasa kecewa karena kepala desa tidak hadir, dan kemungkinan aksi ini akan berlanjut dengan masa yang lebih banyak lagi, bahkan yang tidak tahu pun nantinya akan bertanya dan tentunya akan ikut bersama kita untuk berorasi menyampaikan aspirasi, imbuhnya.
Reporter : Yana Suryana