Sukabumi Jawa Barat,TintaMerahNews.com – Pertempuran 10 November di Surabaya menjadi salah satu pertempuran terhebat dalam sejarah mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Namun, siapa sangka di balik peristiwa hebat itu ada peran penting yang dimainkan oleh kaum santri.
Pertempuran dahsyat di Surabaya itu tak lepas dari resolusi jihad yang dicetuskan oleh Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945.
Resolusi jihad itu dicetuskan merespons kedatangan tentara Inggris kembali ke Indonesia. Mereka datang dengan bantuan Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
Menurut Ketua Umum Laskar Fisabilillah Indonesia sekaligus pimpinan Majelis Arrifa’iyah Sukabumi Abi Kholil Asubki mengungkapkan, Berbicara tentang pahlawan Indonesia, tidak akan lepas dari peran santri dan ulama.
“Sejarah mencatat bahwa ulama dan santri turut memberikan sumbangsih besar terhadap terealisasinya kemerdekaan bangsa Indonesia.
Mereka berjuang mengangkat senjata bersama rakyat dalam perjuangan melawan penjajah” ungkapnya, Jumat (10/11/2023).
Masih menurut Abi, Mereka membentuk laskar-laskar untuk mendapat pelatihan militer dan memanggul senjata dengan metode baru. Maka terbentuklah laskar-laskar seperti Hizbullah, Sabilillah, Mujahidin, dan lainnya yang memainkan peran penting dalam mengusir penjajah di Indonesia.
“Kegigihan para santri ulama tentu tak lepas dari konsep jihad yang mereka pegang. Bagi mereka, penjajah adalah orang zalim yang telah merampas kedaulatan umat Islam serta ingin menghancurkan agama Islam. Jadi memerangi penjajah termasuk jihad dan wajib bagi kaum muslimin untuk melaksanakannya” Ucap dia
Abi Kholil mengutarakan, Allah Ta’ala berfirman :
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ