Menilik Sejarah Harkitnas Pada Peringatan Ke 115 Tahun 2023

DAERAH11 Views
banner 468x60

Tasikmalaya, Tintamerahnews.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Dr. H. Muhamad Zen, menjadi inspektur upacara mewakili Bupati Ade Sugianto SIP, pada Hari Kebangkitan Nasional tingkat kabupaten Tasikmalaya.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dilaksanakan di halaman parkir gedung sekretariat daerah komplek perkantoran Bojong Koneng Singaparna, Senin (22/05/23).

banner 336x280

Pada kesempatan tersebut, Muhamad Zen membacakan sambutan Plt Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Dalam sambutannya Menkominfo mengatakan, Harkitnas tahun ini mengambil tema “Ayo Bangkit Bersama” sebagai bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi COVID-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.

“Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional,” ucap Zen membacakan sambutan Plt Menkominfo.

Menurutnya pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia.

Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.

Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908.

Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan.

Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.

Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.

Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah.

Oleh karena itu, dikatakan menteri kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *