TASIKMALAYA|Tintamerahnews.com – Nisfu syaban adalah malan sunah yang dilakukan setiap tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah. Ibadah ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak pahala sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Lantas, kapan puasa Nisfu Syaban dilaksanakan pada tahun 2025?
Karena kalender Hijriah dan Masehi memiliki sistem perhitungan yang berbeda, tanggal Nisfu Syaban dalam kalender Masehi bisa berubah setiap tahunnya.
Oleh karena itu, banyak yang mencari informasi mengenai jadwal pasti puasa ini. Bagi Anda yang ingin menjalankan puasa Nisfu Syaban di tahun 2025, berikut informasi lengkap mengenai waktu pelaksanaannya!
Tanggal Berapa Pelaksanaan Puasa Nisfu Syaban 2025?
Berdasarkan kalender Hijriah 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, bulan Syaban 1446 H dimulai pada 31 Januari 2025.
Pertengahan bulan Syaban atau 15 Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025.
Puasa Nisfu Syaban 2025 dilaksanakan pada 14 Februari 2025.
Umat Islam yang ingin menjalankan puasa ini dapat melafalkan niatnya pada malam sebelumnya, yaitu 13 Februari 2025.
Niat Puasa Nisfu Syaban
Lafaz niat puasa Nisfu Syaban tidak berbeda dengan niat puasa sunah lainnya di bulan Syaban. Berdasarkan buku “Meraih Surga dengan Puasa” yang ditulis oleh H. Herdiansyah Achmad L, berikut adalah bacaan niat puasa Syaban:
نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّهْرِ الشَّعْبَانِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shaumasy-syahrisy-sya’baani sunnata lillaahi ta’aala.
Artinya: “Saya berniat puasa pada bulan Syaban sunah karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Dalam buku “Rahasia Puasa Sunnah” karya Ahmad Syahirul Alim Lc., M.Pd, disebutkan bahwa puasa Nisfu Syaban juga bisa diniatkan sebagai puasa Ayyamul Bidh.
Hal ini karena tanggal 15 Syaban termasuk dalam hari-hari yang disunnahkan untuk menjalankan puasa Ayyamul Bidh.
Dengan demikian, umat Islam dapat melaksanakan puasa Nisfu Syaban sekaligus dengan niat puasa Ayyamul Bidh. Berikut bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyaamil baidhi sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat puasa pada Hari-hari Putih, sunnah karena Allah Ta’ala.”