“Hal ini menunjukkan bahwa peredaran rokok ilegal bukan hanya masalah pasokan barang dari luar, tetapi juga produksi lokal yang jelas merugikan, dilakukan oleh orang luar yang menetap di Majalengka,” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini, lanjutnya, Satpol PP secara rutin mengadakan razia di berbagai wilayah. Selain itu, pemerintah setempat menjalin kerjasama erat dengan para kepala desa untuk mengantisipasi peredaran rokok ilegal hingga ke warung-warung terpencil.
“Maka dari itu, kita bekerja sama dengan para kepala desa untuk menyosialisasikan perihal ini sekaligus mengawasi peredaran tokok ilegal di warung-warung pelosok,” jelasnya.
Bupati mengutarakan, bahwa upaya ini memiliki tujuan ganda, yakni melindungi masyarakat dari dampak negatif rokok ilegal dan menjaga perekonomian yang sehat di Kabupaten Majalengka.
Pemkab Majalengka optimis bahwa upaya sosialisasi dan tindakan yang diambil akan membantu mengurangi peredaran rokok ilegal di wilayah mereka.
Sehingga, keberhasilan dalam upaya ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan juga akan mempromosikan kepatuhan terhadap aturan perpajakan yang berlaku.
“Semoga dengan kerja keras dan kerjasama yang terus menerus, masalah rokok ilegal di wilayah Kabupaten Majalengka dapat teratasi,” tandasnya. (*)
