Depok Jawa Barat,TintaMerahNews.com – Sektor pariwisata merupakan salah satu penghasilan terbesar untuk negara,selain itu sektor ini dapat menyerap tenaga kerja baik untuk keperluan perusahaan lokal maupun internasional. Penyerapan tenaga kerja sudah seharusnya dilakukan secara profesional agar siap menghadapi tantangan persaingan di lingkup dunia kerja,seperti hal nya yang telah dilakukan oleh Balai Latihan Kerja-Luar Negeri (BLK-LN) Bina Mutu Bangsa (BMB) yang berlokasi di jalan akses UI,Kelapa dua Depok. (26/9/2023)
BLK-LN ini sudah berdiri sejak tahun 2008,Adjie selaku owner memaparkan “pada awalnya Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) dibuatnya itu khususnya untuk kampus-kampus yang belum ada vokasi,jadi di kampus tuh prakteknya dikit biasanya terkendala kalau pake laboratorium susah barang tuh dibawa keluar dan siswa merasa kerepotan gitu,akhirnya kami tuh melihat potensi bisnis gitu ya akhirnya kami menawarkan ke kampus-kampus semacam proposal karantina praktek gitu, jadi kita bawa mahasiswa ke resort atau hotel selama empat atau lima hari,nanti sekian batch tuh biasanya satu angkatan tuh dua sampai tiga kelas full praktek dan tidak boleh bawa handphone.
Terhitung sudah banyak lulusan di BLK-LN BMB ini karena merujuk data kemendikbud dan kemnaker tahun 2018-2023 BLK-LN Bina Mutu Bangsa telah mencetak 1000 an orang untuk siap kerja.
Keterampilan yang diminati para calon pekerja sangat beragam mulai dari barista,waiters,f&b services,chef atau cook,housekeeping,bartender dan pemandu wisata.
Adjie selaku owner menjelaskan “bahwa Bina Mutu Bangsa ini juga bekerja sama dengan universitas termuka seperti Universitas Indonesia,Trisakti dan STP Sahid atau kampus pariwisata lainnya.
BLK-LN ini dinaungi oleh dirjen Bina Lavotas kayak vokasi gitu lah di kemnaker nya”
Adapun diungkapkan oleh Adjie “untuk menjadi peserta yang ingin mengikuti program keterampilan adalah lulusan sma atau sederajat paket C,jika hanya mempunyai ijazah SMP ia harus mengambil paket C terlebih dahulu karena konversi nya dunia industri nya susah untuk pemagangan dan sebagainya”
Seperti sektor usaha lainnya pandemi covid berdampak besar pada pendapatan sektor pariwisata. Seperti diungkapkan Adjie “hotel menjadi tempat karantina,klub malam ditutup,kapal pesiar gak berangkat,penerbangan ditutup hal ini berdampak pada pendistribusian siswa contohnya ada siswa barista yang berniat untuk kerja diluar negeri seperti negara arab saudi,kuwait,qatar yang sudah kami persiapkan untuk event Piala dunia atau chef yg akan kami kirim ke jepang,namun terkendala karena sektor penerbangan tutup.
Dari tahun 2021-2022 tidak ada pendistribusian calon pekerja,omset kami nol,siswa nol dan metode peralihan pengajaran menjadi online tidak berdampak apapun karena kami kan banyaknya pengajaran praktek ya,jadi kurang efektif gitu sih”
Adapun harapan pelaku usaha pariwisata “semoga tidak ada pandemi lagi karena kita susah bergerak ya dan harapan nya adalah wacana Ibu Kota Negara Nusantara ( IKN ) masyarakat di daerah meningkatkan keinginan keterampilan,knowledge mereka tanpa harus bekerja keluar karena kebutuhan industri lokal sangat besar.
Menanggapi wacana pemindahan Ibukota yang akan mendatangkan investasi besar-besaran dan berpotensi mengurangi kebutuhan tenaga lokal,adjie berujar “pasti nya kami ingin tenaga kerja lokal tidak tergusur oleh tenaga kerja asing,namun pertanyaannya apakah manusia nya sudah siap ditempatkan atau belum ? Kebetulan Bina Mutu Bangsa suka melatih orang-orang di daerah seperti ke sumatera,labuan bajo,papua,jawa tengah,jawa timur kalau dilihat dari demografi masih banyak orang-orang yang belum bisa menerima perubahan,harapan saya jujur saja semoga warga kalimantan disana sadar akan persaingan karena akan banyak peluang disana,ambil satu keterampilan yang disukai agar di tanah nya sendiri mereka tidak merasa disingkirkan apabila ada tenaga kerja asing yang memumpuni sehingga sesuai harapan kita semua kalo Indonesia menjadi negara maju.”Pungkas Adjie
Muhammad Ali Daud
( Biro Depok )