“Anak saya di masukan ke pesantren Al Furqon itu menggunakan biaya yang mahal, tapi kenapa harus ada kejadian seperti ini, dimana bentuk pengawasan pihak pondok sampai terjadi hal yang tidak di inginkan, dan sekarang anak saya masih ada bekas luka di bagian tangan dan kepala,” ungkapnya, Rabu (24/05/23).
Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, ustadz Ali Ahmad Fauzi selaku wakil Mudir bidang pendidikan pesantren Muhammadiyah Al-Furqon membenarkan terkait adanya penganiayaan yang dilakukan santri senior terhadap santri lain hanya karena hal sepele.
Ustadz Ali Ahmad Fauzi mengungkapkan kalau kejadian tersebut terjadi Jum’at malam sabtu kemarin ( 19/05/2023) sekitar pukul 21.00 WIB dengan jumlah korban kekerasan mencapai sekitar 2 orang bahkan ada korban yang langsung di larikan ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan pertolongan.
“Kejadian tersebut terjadi malam Sabtu kemarin dan itu semua di luar pengawasan kami. Kami pun mengetahui adanya kejadian tersebut dari santri lain yang berada di lokasi kejadian. Ada satu korban yang langsung kami bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan karena mengalami luka lumayan serius,” terang Ustadz Ali Ahmad Fauzi.
Ustadz Ali Ahmad Fauzi menambahkan kalau kejadian tersebut memang sangat salah dan tidak dibenarkan karena ada aturan-aturan yang berlaku di sekolah. Dirinya juga mengakui kalau pihak pondok pesantren Muhammadiyah Al-Furqon lalai dalam melakukan pengawasan.
“Alhamdulillah pihak pondok pesantren Muhammadiyah Al-Furqon sudah bertemu dengan pihak keluarga korban dan bersedia menanggung biaya pengobatan korban serta akan segera mempertemukan pihak pelaku dengan keluarga korban untuk islah,” pungkasnya. (Red)