Kab,Tasikmalaya TintaMerahNews.com – Rumor pemecatan beberapa perangkat desa di wilayah Desa Toblongan Kecamatan Bojongasih membuat munculnya praduga dan pertanyaan di kalangan masyarakat.Apakah memang di pecat atau mengundurkan diri?.
Hal itu dikarenakan selama masa pemerintahan kepala desa Diding terhitung sudah 3 orang perangkat desa yang di berhentikan mulai dari kaur TU,staff sampai kepala dusun, Sebut saja A,S dan Y.
Awak media Tintamerahnews.com berupaya melakukan klarifikasi ke pihak pihak yang di duga menjadi korban pemecatan sang Kepala Desa.
Kami pun berhasil mewawancarai Y lewat Whatsapp pada Minggu(09/04/2023),meminta penjelasan terkait berhentinya Y dari jabatannya sebagai salah satu perangkat desa Toblongan.
Menurut pengakuan Y hal itu bermula saat dia ijin tidak masuk kerja selama 3 hari karena adanya kepentingan.
“Saya memang tidak masuk selama 3 hari,tapi itu pun atas ijin,namun ternyata saya di panggil dan di marahi di depan BPD dengan intonasi nada tinggi seakan saya melakukan kesalahan yang besar”tandas Y.
Selang beberapa hari Y diberi tahu untuk menghadap ke seseorang yang katanya dari pihak kecamatan dengan tujuan untuk menandatangani surat pengunduran diri yang sudah di sediakan.Y pun mengakui kalau dia kecewa dan sempat mengeluarkan kata kata sedikit kasar kepada Kepala Desa.
Alhasil sejak saat itu Y berhenti jadi perangkat desa tanpa menempuh prosedur yang jelas,misal di kasih dulu peringatan atau sidang disiplin jika mengacu pada Perbup yang ada.
Di lain waktu tepatnya Selasa,(11/04/2023) tim Tintamerahnews.com meminta klarifikasi ke perangkat lain yaitu A yang semula sebagai Kepala Dusun di salah satu dusun wilayah Toblongan.Kami menghubungi A lewat telepon seluler untuk meminta penjelasan atas alasan pemberhentiannya.
Terkuaklah kronologi kejadian beberapa bulan ke belakang tepatnya 18 Agustus 2022 sesudah terselenggaranya acara tournament olahraga memeriahkan HUT RI saat itu.
“Waktu itu terjadi keributan buntut dari pertandingan olahraga antar desa,yakni terjadinya penganiayaan warga Toblongan oleh warga Sukamaju,tapi alhamdulillah bisa diselesaikan dengan jalan damai”papar A.
“Pada hari yang sama saya di hubungi oleh Kepala Desa Sukamaju minta di antar untuk menengok korban penganiayaan sebagai bentuk kepedulian seorang pemimpin,dan saya pun bersedia mengantar karena saya rasa itu tujuan baik,apalagi saya sudah sangat kenal dengan Kepala Desa Sukamaju”lanjut A.